wisata bandung selatan situ cileunca pangalengan

WISATA BANDUNG SELATAN

 Bandung memang terkenal akan keaneka ragaman wisata yang memanjakan wisatawannya terutama wisata bandung selatan yang kaya akan keindahan alamnya, wisata bandung selatan bukan hanya objek wisata seperti kawah putih, situ patenggang, Rancaupas, Pemandian air panas ciwalini tetapi ada yang lebih bagus

Pemandangan air sungai jernih yang diapit dinding bebatuan raksasa siap membius Anda dengan keindahannya.

Perpaduan antara warna air yang memancarkan semburat rona kehijauan laksana zamrud, tampak kontras dengan warna kelabu dari wisata bandung selatan dinding batu seolah membuat Leuwi Jurig tampak seperti sungai-sungai yang ada di belahan bumi lain.

Mumpung sedang di sana, rasanya sayang jika melewatkan kesempatan mengambil foto di lokasi unik ini, bukan? Kalau Anda beruntung, Anda mungkin bisa menangkap momen saat sinar matahari menyelinap lewat lubang besar tadi  dan  wisata bandung selatan menciptakan sebuah pemandangan yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata

SITU Cileunca menjanjikan panorama alam nan indah. Tak heran, dulu, orang-orang sempat menjuluki tempat tersebut sebagai Swiss-nya Indonesia. Namun, di balik keindahannya, kawasan ini menyimpan cerita-cerita mistis, yang oleh sebagian warga sekitar masih wisata bandung selatan  dipercayai SITU Cileunca berada 45 km sebelah selatan Kota Bandung wisata bandung selatan, tak jauh dari Kota Kecamatan Pangalengan. Genangan air seluas 180 hektare itu diapit dua desa, yakni Warnasari dan Pulosari. ”Sebenarnya, Situ Cileunca itu ada dua buah. Cileunca Satu memiliki luas 210 hektare dan ini, Situ Cileunca Dua, memiliki luas 180 hektare,” ungkap Asep Jabog (50), salah seorang tokoh masyarakat setempat, kepada ”PR”, belum lama ini wisata bandung selatan.
Ia berkisah, dulu, Situ Cileunca merupakan kawasan milik pribadi seorang Belanda. ”Namanya Kuhlan,” katanya.
Pembangunan situ tersebut dilaksanakan selama 7 tahun (1919-1926) dengan cara membendung aliran kali Cileunca. ”Uniknya, berdasarkan penuturan orang-orang tua dulu, situ ini dibangun oleh banyak orang. Tak menggunakan cangkul, tapi menggunakan halu,”ujarnya.
Pembangunan situ tersebut, tuturnya, dikomandani dua orang pintar, yakni Juragan Arya dan Mahesti. Maka, tak heran, makam Mahesti dijadikan tempat keramat oleh masyarakat setempat. ”Soal yang suka berkunjung, tak cuma orang sini, tapi banyak juga orang dari luaran, wisata bandung selatan
” kata Ade Rowi (35), salah seorang tukang perahu di sana.
Ada banyak kisah mistis di Situ Cileunca. Satu yang sering didengar orang adalah ”pertunjukan wayang”. Asep Jabog membenarkan hal tersebut. ”Tapi, sekarang, sudah jarang terdengar. Da kalakumaha oge, sanget mah kumaha sungut, ceuk basa Sundana mah. Dulu, berdasarkan cerita, ada sekelompok penabuh wayang (dalang berikut para sinden dan nayaga,- red.) yang tenggelam di Situ Cileunca. Sejak itu, masyarakat sering mendengar raramean. Padahal, tidak ada apa-apa,” kata Asep.
Asep juga mengatakan, sebenarnya, ada dua siluman yang terkenal di Situ Cileunca. Lulun Samak dan Dongkol. Lulun Samak adalah “sesuatu” yang mematikan dengan cara menggulung mangsa. Sementara, Dongkol adalah “sesuatu” yang berwujud kepala kerbau.
”Tapi, sekarang, keduanya sudah tidak ada lagi di sini. Dengar-dengar mah, ada di Situ Bagendit. Soalnya, Situ Cileunca ini ’berhubungan’ dengan dua situ lainnya, yakni Bagendit dan Patengan. Coba saja lihat, kalau Cileunca surut, wisata bandung selatan yang lainnya juga surut,” ujar Asep Jabog.
Hingga kini, kisah mistis di Situ Cileunca tetap saja berlangsung. Tentu, dalam taraf yang tidak membahayakan. ”Ya, jangan terkejut ketika berkemah di sini ada yang tiba-tiba nimbrung,” ujar Asep.
Satu hal yang dia khawatirkan adalah situasi objek wisata yang memanas. Dalam penilaiannya, penempatan kompleks peristirahatan di Situ Cileunca tidaklah tepat. “Jigana, baheula, keur nyieunna teu make bismillah-bismillah acan. Jadi, menta tumbal. Saya khawatir, tumbal yang diminta itu terjadi dalam waktu dekat ini. Soalnya, situasi di tempat tersebut wisata bandung selatan, akhir-akhir ini, memanas,” ujar Asep Jabog.